Kongres Minta Pertanggungjawaban CEO Media Sosial atas Kerugian yang Dialami Anak Muda

Kamu pasti sudah dengar tentang panggilan CEO platform media sosial oleh Kongres Amerika pekan lalu. Ya, bos-bos Meta, TikTok, Snap, Discord sampai X (Twitter) sekali lagi diminta menghadap parlemen AS soal isu keamanan platform bagi pengguna muda.

Persis seperti sebelumnya, banyak momen terjadi dalam dengar pendapat ini, ada yang mengharukan, ada yang menjengkelkan, ada juga momen lucu selama sidang berlangsung.

Salah satu yang membuat suasana haru adalah hadirnya orang tua anak-anak yang terkena dampak negatif media sosial. Mereka terlihat membawa foto anak-anak mereka sebagai perjuangan agar ada perubahan kebijakan media sosial untuk pengguna muda.

Kongres AS Desak CEO Media Sosial Bertanggung Jawab Atas Dampak Negatif Bagi Pengguna Muda

Tanggung jawab sosial media

Sebagai platform yang digunakan miliaran orang di seluruh dunia, sosial media harus mengambil tanggung jawab atas dampak negatifnya terhadap pengguna muda. Itulah pesan utama yang disampaikan Kongres AS kepada para CEO perusahaan teknologi raksasa seperti Meta, TikTok, Snap dan Twitter dalam sidang minggu lalu.

Dampak buruk bagi remaja

Penelitian menunjukkan bahwa paparan berlebihan terhadap sosial media dapat menyebabkan depresi, kecemasan, gangguan makan, dan kurangnya konsentrasi pada remaja. Orang tua dari anak-anak yang dirugikan akibat sosial media hadir dalam sidang sambil membawa foto anak-anak mereka sebagai bentuk perjuangan agar perubahan dilakukan pada platform sosial media untuk pengguna muda.

Perlunya regulasi

Regulasi yang lebih ketat diperlukan untuk melindungi kesehatan dan keselamatan mental pengguna muda. Misalnya, pembatasan penggunaan untuk remaja, peningkatan privasi pengguna, dan pencegahan konten yang berbahaya. CEO diminta untuk bekerja sama dengan regulator dan melakukan audit independen untuk menilai dampak platform mereka. Mereka juga diminta untuk mengambil tindakan tegas terhadap akun-akun yang melanggar standar komunitas.

Perubahan yang ditunggu

Para CEO berjanji akan melakukan lebih banyak untuk melindungi pengguna muda, tapi kita perlu melihat apakah janji-janji itu akan ditepati. Perubahan signifikan diperlukan untuk membuat platform sosial media menjadi tempat yang lebih aman dan sehat bagi generasi muda kita. Kita semua berharap sidang ini akan menjadi titik balik bagi industri teknologi dalam hal keamanan pengguna.

Hadirnya Orang Tua Korban Yang Membawa Foto Anak-Anak Mereka: Menyentuh Dan Menggugah

Kedatangan orang tua korban yang membawa foto anak-anak mereka sungguh menyentuh dan menggugah emosi. Bayangkan, orang tua yang seharusnya menikmati masa tuanya malah harus berjuang untuk melindungi anak-anak generasi selanjutnya dari bahaya media sosial.

Melihat foto colok12 anak-anak yang tersenyum lebar penuh harapan untuk masa depan yang cerah, membuat hati miris mengetahui bahwa senyum itu telah sirna karena dampak negatif dari media sosial. ###Kesedihan yang mendalam

Kesedihan yang dirasakan orang tua korban sungguh mendalam. Mereka telah kehilangan anak-anak yang sangat dicintai karena cyberbullying, kecanduan internet hingga bunuh diri.

Perjuangan yang berat

Perjuangan yang dijalani orang tua korban juga tidak ringan. Mereka harus menghadapi kenyataan pahit bahwa anak yang dikandung selama 9 bulan dan dibesarkan dengan penuh kasih sayang kini telah tiada. ###Tuntutan perubahan

Tuntutan perubahan dari orang tua korban agar media sosial dapat lebih aman bagi pengguna muda adalah tuntutan yang sangat wajar dan manusiawi. Mereka tidak ingin tragedi yang menimpa keluarga mereka terjadi pada orang lain.

Kehadiran orang tua korban yang membawa foto anak-anak mereka dalam sidang kongres kali ini sungguh mengingatkan kita bahwa perubahan kebijakan pada media sosial untuk melindungi pengguna muda adalah suatu keharusan. Perubahan ini harus segera dilakukan sebelum lebih banyak korban berjatuhan.

CEO Media Sosial Dihadapkan Pada Kenyataan Bahwa Keberhasilan Mereka Dibangun Di Atas Darah Para Remaja

Ketika CEO media sosial seperti Mark Zuckerberg (Meta), Jack Dorsey (Twitter), Evan Spiegel (Snapchat), dan rekan-rekan mereka dipanggil ke Kongres AS minggu lalu, mereka harus menghadapi kenyataan pahit bahwa kesuksesan platform mereka dibangun di atas darah remaja.

Kehadiran orang tua korban

Kehadiran orang tua anak-anak yang dirugikan oleh dampak negatif media sosial membuat suasana menjadi emosional. Mereka terlihat membawa foto anak-anak mereka sebagai bentuk perjuangan bagi mereka untuk membuat perubahan pada platform media sosial bagi pengguna muda.

Janji palsu untuk melindungi remaja

Para CEO ini telah berjanji berkali-kali untuk melindungi pengguna remaja mereka, tapi masih belum melakukan tindakan yang diperlukan. Mereka lebih mementingkan keuntungan daripada keselamatan. Platform mereka telah menyebabkan kecanduan, kesepian, kecemasan, dan bahkan bunuh diri pada remaja.

Perlu ada perubahan drastis

Jelas bahwa perubahan drastis diperlukan untuk melindungi generasi muda kita dari bahaya media sosial. Apakah para CEO ini akhirnya akan bertindak atau apakah regulasi yang ketat diperlukan untuk memaksanya? Kita semua berharap bahwa keselamatan remaja akan menjadi prioritas utama, bukan laba, karena hidup anak-anak kita bergantung pada itu.

Apa Yang Dipertanyakan Dan Disoroti Kongres Kepada Para CEO

Mempertanyakan keamanan pengguna muda

Anggota Kongres mempertanyakan langkah-langkah keamanan yang diambil platform media sosial untuk melindungi pengguna muda, terutama anak-anak dan remaja. Mereka ingin tahu apakah perusahaan telah melakukan penelitian untuk memahami dampak platform mereka pada kesehatan mental anak muda dan apa yang telah mereka lakukan untuk memitigasi risiko tersebut.

Menekankan tanggung jawab sosial

Anggota Kongres juga menekankan tanggung jawab sosial perusahaan media sosial untuk melindungi masyarakat, terutama kelompok rentan seperti anak-anak dan remaja. Mereka berpendapat bahwa perusahaan teknologi raksasa ini memiliki kewajiban untuk memastikan produk dan layanan mereka aman, dan tidak menyebabkan kerugian atau kerusakan pada pengguna.

Mendesak untuk tindakan yang lebih tegas

Beberapa anggota Kongres bahkan mendesak CEO untuk mengambil tindakan yang lebih tegas untuk melindungi keamanan dan kesejahteraan pengguna muda, seperti pembatasan akun remaja, pelarangan algoritme yang mendorong ketergantungan, dan moderasi konten yang lebih ketat. Mereka khawatir bahwa perusahaan hanya memprioritaskan keuntungan di atas keselamatan pengguna.

Mengusulkan regulasi yang lebih ketat

Akhirnya, beberapa legislator bahkan mengusulkan perlunya regulasi yang lebih ketat untuk memaksa perusahaan bertanggung jawab atas dampak produk mereka. Mereka berpendapat bahwa swa-regulasi saja tidak cukup dan bahwa hukum dan kebijakan diperlukan untuk melindungi masyarakat dari bahaya media sosial.

Apa Yang Diharapkan Dari Kongres AS Terhadap Kebijakan Media Sosial Untuk Melindungi Pengguna Muda

Setelah mendengar kesaksian dari orang tua dan ahli kesehatan mental tentang dampak negatif media sosial pada anak muda, Kongres AS kemungkinan akan memperketat kebijakan untuk melindungi pengguna muda.

Perlindungan Data dan Privasi Pengguna Di Bawah Umur

Kongres mungkin akan mewajibkan platform media sosial untuk menerapkan kebijakan privasi dan perlindungan data yang lebih ketat untuk pengguna di bawah umur. Ini termasuk membatasi pengumpulan dan penggunaan data pribadi, melarang target iklan berdasarkan minat pengguna di bawah umur, dan membatasi fitur seperti geolokasi yang dapat digunakan oleh platform.

Pembatasan Fitur dan Konten yang Berbahaya

Kongres kemungkinan akan mendesak platform untuk membatasi fitur dan konten yang dapat berbahaya bagi pengguna muda, seperti livestreaming, konten dewasa dan kekerasan grafis. Mereka mungkin juga diminta untuk memperketat pengawasan konten, melaporkan pelanggaran dengan lebih cepat dan meningkatkan konsekuensi untuk pelanggaran berulang.

Peningkatan Transparansi dan Akuntabilitas

Kongres mungkin akan menekan platform media sosial untuk meningkatkan transparansi dan akuntabilitas terhadap dampak produk mereka pada anak muda. Ini termasuk mewajibkan pelaporan rutin tentang penggunaan dan efek platform pada anak di bawah umur, serta membuka data agregat tentang penggunaan dan preferensi pengguna muda untuk ditinjau oleh peneliti independen.

Dalam sidang mendatang, Kongres AS kemungkinan akan melanjutkan tekanan pada platform media sosial untuk melakukan perubahan kebijakan dan desain yang lebih baik melindungi anak muda dari bahaya online. Meskipun perubahan ini mungkin memakan waktu, tindakan tegas dari Kongres d

Conclusion

Lantas, apa yang bisa kita ambil dari dengar pendapat ini? Seperti sebelumnya, banyak momen yang terjadi. Beberapa mengharukan, beberapa menjengkelkan, ada juga yang lucu. Tapi satu hal pasti, perjuangan orang tua yang kehilangan anaknya karena dampak negatif media sosial sangatlah menyentuh. Mereka datang membawa foto anak-anak mereka, berharap ada perubahan kebijakan untuk melindungi pengguna muda. Kita berharap dengar pendapat ini bisa jadi momentum untuk perubahan yang lebih baik.

Miliaran Data Pengguna Instagram Diam-diam Digunakan untuk Memajukan AI

Kamu pasti tak menyangka bahwa data pribadi miliaran pengguna Instagram diam-diam digunakan untuk kemajuan kecerdasan buatan (AI). Tapi sayangnya, hal ini memang terjadi. Menurut penelitian terbaru, data tersebut digunakan oleh Meta AI untuk mengembangkan teknologi baru yang disebut Imagine With Meta. Apl

Miliaran Data Pengguna Instagram Digunakan Untuk Pengembangan AI

Billions of Instagram Users’ Data Secretly Used to Advance AI

Para pengguna link alternatif pakong188 Instagram, berita terbaru dan cukup mengerikan datang dari dunia teknologi raksasa, platform media sosial Instagram. Telah terungkap bahwa miliaran data pengguna Instagram telah digunakan untuk pengembangan kecerdasan buatan (AI). Jadi, bagaimana ini bisa terjadi?

Menurut penelitian ini, data tersebut digunakan oleh Meta AI untuk mengembangkan teknologi baru yang disebut Imagine With Meta. Aplikasi ini seharusnya digunakan untuk memperbaiki pengalaman pengguna dengan AI, tetapi ternyata data pribadi pengguna diam-diam digunakan untuk melatih sistem AI perusahaan.

Para peneliti menemukan bahwa metadata pengguna Instagram seperti lokasi, usia, jenis kelamin, dan bahasa digunakan untuk melatih model pembelajaran mesin. Ribuan foto, video, dan komentar pengguna juga dikumpulkan dan digunakan untuk melatih AI agar lebih baik dalam mengenali objek, adegan, dan bahasa.

Ini jelas melanggar privasi pengguna Instagram dan memanfaatkan data pribadi mereka tanpa persetujuan. Kebanyakan pengguna bahkan tidak menyadari data mereka digunakan untuk tujuan ini. Ini benar-benar kabar buruk bagi privasi dan etika dalam teknologi. Kita harus waspada terhadap bagaimana data pribadi kita digunakan oleh perusahaan teknologi raksasa. Mereka harus diwajibkan untuk lebih transparan dan bertanggung jawab atas penggunaan data pelanggan.

Bagaimana Hal Ini Bisa Terjadi?

Bagaimana bisa ini terjadi?

Menurut penelitian ini, data tersebut digunakan oleh Meta AI untuk mengembangkan teknologi baru yang disebut Imagine With Meta. Aplikasi ini menggunakan teknik pembelajaran mesin dan kecerdasan buatan untuk mempelajari pola dan preferensi pengguna Instagram. Dengan milyaran foto, video, komentar, dan data lainnya yang diunggah ke Instagram setiap hari, Imagine With Meta memiliki akses tak terbatas ke data latih untuk melatih sistem AI mereka.

  • Mereka dapat dengan mudah mempelajari apa yang disukai dan tidak disukai pengguna Instagram untuk kemudian memfilter dan menyesuaikan pengalaman Instagram agar lebih relevan bagi setiap pengguna.
  • Bayangkan berapa banyak data yang bisa mereka kumpulkan dari milyaran pengguna Instagram dan berapa banyak uang yang bisa mereka hasilkan dengan menjual data tersebut ke perusahaan iklan dan pemasaran!

Meta AI mengklaim bahwa data pengguna hanya digunakan untuk melatih AI mereka dan tidak dijual atau dibagikan, tetapi sulit untuk memercayai pernyataan tersebut mengingat seberapa bernilainya data tersebut bagi banyak perusahaan. Apakah kita sebagai pengguna Instagram harus khawatir? Ya, karena privasi kita telah dilanggar dan data pribadi kita digunakan tanpa persetujuan. Satu-satunya cara untuk melindungi diri adalah dengan berhati-hati dalam berbagi konten pribadi di media sosial dan terus mendesak perusahaan teknologi untuk lebih transparan dan bertanggung jawab atas data pengguna.

Apa Itu Imagine With Meta?

Imagine With Meta adalah teknologi baru yang dikembangkan oleh Meta AI, divisi kecerdasan buatan Facebook, dengan menggunakan data pengguna Instagram secara diam-diam. Teknologi ini dirancang untuk membantu pengguna membuat gambar dan video berdasarkan prompt tekstual.

Sejauh ini, teknologi ini masih dalam tahap pengembangan. Meta AI mengumpulkan dan menganalisis miliaran foto dan video dari pengguna Instagram untuk melatih sistem kecerdasan buatannya. Data tersebut digunakan untuk mengajari sistem bagaimana harus bereaksi terhadap berbagai prompt dan bagaimana hasil akhirnya seharusnya terlihat. Dengan kata lain, sistem belajar pola dan preferensi visual dari pengguna Instagram.

Meskipun teknologi ini masih dalam pengembangan, hal ini tetap menimbulkan kekhawatiran mengenai privasi data dan etika. Banyak pengguna Instagram tidak menyadari bahwa data mereka digunakan untuk tujuan ini. Ini adalah contoh lain dari bagaimana raksasa teknologi mengeksploitasi data pengguna untuk kepentingan mereka sendiri.

Menanggapi hal ini, juru bicara Meta AI mengatakan bahwa data pengguna hanya digunakan untuk melatih model AI dan tidak disimpan atau dibagikan. Meskipun demikian, masih ada kekhawatiran bahwa data tersebut dapat disalahgunakan di masa mendatang atau bocor ke pihak ketiga yang tidak bertanggung jawab.

Ke depannya, perusahaan teknologi seperti Meta harus lebih transparan mengenai penggunaan data pengguna dan mendapatkan persetujuan dari pengguna sebelum memanfaatkan data mereka. Hak privasi pengguna harus dihormati, terlepas dari kemajuan teknologi.

Mengapa Data Pengguna Dibutuhkan Untuk Pengembangan AI?

Untuk mengembangkan teknologi AI yang canggih, para ilmuwan dan insinyur membutuhkan data dalam jumlah besar untuk melatih algoritma mereka. Data pengguna Instagram dipilih karena ukurannya yang luar biasa besar dan keragaman kontennya. Dengan miliaran foto, video, komentar, dan metadata yang dibagikan setiap hari, Instagram menjadi sumber daya data digital yang sangat berharga.

Mengapa Data Pengguna Dibutuhkan?

Data pengguna diperlukan untuk melatih algoritma pembelajaran mesin agar dapat mengenali pola, mendeteksi objek, memahami bahasa, dan melakukan tugas AI lainnya. Semakin banyak data yang digunakan untuk melatih AI, semakin akurat dan handal sistemnya.

Bagaimana Cara Memperoleh Data Pengguna Secara Legal?

Syarat penggunaan Instagram secara eksplisit menyatakan bahwa pengguna memberikan hak kepada Meta untuk menggunakan foto, komentar, dan informasi lain yang dibagikan pengguna untuk tujuan pengembangan produk dan layanan perusahaan. Meskipun kontroversial, praktik ini secara teknis legal berdasarkan kebijakan privasi Instagram.

Apa yang Bisa Dilakukan Pengguna?

Pengguna Instagram seharusnya lebih berhati-hati dalam membagikan informasi pribadi dan sadar bahwa apa pun yang diposting bisa digunakan untuk tujuan komersial. Membatasi akses ke akun dan menghapus foto/video lama adalah langkah bijak untuk melindungi privasi.

Selain itu, pengguna dapat menuntut kebijakan privasi yang lebih transparan dan memberikan kontrol yang lebih besar atas data pribadi. Mendesak regulator untuk menerapkan undang-undang privasi data yang lebih ketat juga dapat membantu melindungi hak-hak digital warga negara.

Apa Yang Harus Dilakukan Pengguna Instagram Sekarang?

Jadi, apa yang harus dilakukan pengguna Instagram sekarang? Ada beberapa langkah yang dapat diambil untuk melindungi data pribadi Anda di Instagram dan mencegahnya digunakan oleh perusahaan lain tanpa sepengetahuan Anda:

Periksa pengaturan privasi Anda

Periksa pengaturan privasi akun Instagram Anda dan pastikan hanya orang-orang yang Anda percayai yang dapat melihat foto dan informasi pribadi Anda. Batasi siapa yang dapat melihat cerita Anda dan lokasi foto. Ini akan membatasi jumlah data yang tersedia untuk perusahaan seperti Meta AI.

Hati-hati dengan aplikasi pihak ketiga

Aplikasi Instagram pihak ketiga seperti filters, stickers, dan aplikasi edit foto dapat mengumpulkan data pengguna. Hanya gunakan aplikasi yang berasal dari pengembang tepercaya dan baca kebijakan privasi mereka dengan saksama.

Laporkan pelanggaran ke Instagram

Jika Anda menemukan bukti bahwa data pribadi Anda telah dikumpulkan atau digunakan tanpa persetujuan, laporkan kepada Instagram. Mereka memiliki kebijakan privasi yang melarang penyalahgunaan data pengguna. Meskipun mereka gagal dalam kasus ini dengan Meta AI, mereka masih bertanggung jawab untuk melindungi data pengguna di platform mereka.

Perbarui password secara teratur

Ganti password Instagram Anda secara teratur, setidaknya setiap beberapa bulan. Ini akan membantu mencegah akses yang tidak sah ke akun Anda jika data Anda bocor atau dikompromikan. Gunakan password yang kuat dengan kombinasi huruf, angka, dan simbol.

Periksa pemberitahuan email secara rutin

Periksa kotak masuk pesan Instagram Anda secara rutin untuk pemberitahuan kebijakan baru atau perubahan pada kebijakan privasi. Baca semuanya dengan

Conclusion

Jadi, bagaimana menurut Anda? Apakah Anda merasa khawatir dengan berita ini? Sebagai pengguna Instagram aktif, tentunya berita ini cukup mengejutkan dan mengganggu. Data pribadi kita diam-diam digunakan untuk kepentingan perusahaan raksasa tanpa sepengetahuan kita. Meskipun Meta AI berdalih bahwa data tersebut hanya digunakan untuk pengembangan teknologi AI yang lebih baik, tetap saja hal ini melanggar privasi dan kepercayaan pengguna. Sebagai pengguna Instagram, kita harus lebih waspada dan berhati-hati dalam berbagi informasi pribadi di media sosial. Kita juga perlu menuntut lebih banyak transparansi dari perusahaan teknologi seperti Instagram agar kejadian seperti ini tidak terulang kembali.