Dua Pekerja Tewas Setelah Insiden di Saluran Air Limbah Meikarta

Bayangkan, kamu baru saja selesai makan siang dan kembali ke tempat kerja. Tiba-tiba, rekan kerjamu berlari ke arahmu dengan wajah pucat dan berkata dua orang pekerja baru saja meninggal setelah masuk ke saluran pengolahan limbah di area parkir Meikarta. Kejadian ini berawal ketika kedua korban dan satu rekan lainnya dengan inisial D sedang memperbaiki kerusakan di saluran pengolahan limbah pada sekitar pukul 15.30 WIB. “Jadi ketiga korban ini adalah pekerja perawatan atau teknisi dari distrik 1 Meikarta, khususnya dalam hal pengelolaan air limbah atau STP (sewage treatment plant),” ujar Rudi, Kepala Kepolisian Cikarang Selatan kepada wartawan, Rabu (10/1/2024).

Dua Pekerja Meikarta Bekasi Tewas Di Saluran Pembuangan Air Limbah

Dua pekerja Meikarta tewas setelah insiden pembuangan limbah

Dua pekerja wla188 daftar dengan inisial B dan I meninggal di saluran instalasi pengolahan air limbah di area parkir Distrik 1 Meikarta, Lippo Cikarang, Kecamatan Cikarang Selatan, Kabupaten Bekasi, Selasa (9/1/2024). Kapolsek Cikarang Selatan, Kompol Rudi Wiransyah Setiono, menjelaskan bahwa insiden ini dimulai ketika dua korban dan satu rekan lainnya dengan inisial D hendak memperbaiki kerusakan di saluran instalasi pengolahan air limbah sekitar pukul 15.30 WIB. “Jadi ketiga korban ini adalah pekerja manajemen pemeliharaan atau insinyur dari distrik 1 Meikarta, khususnya dalam hal pengelolaan air limbah atau STP (sewage treatment plant),” katanya kepada wartawan, Rabu (10/1/2024).

Rudi mengatakan bahwa korban B adalah yang pertama turun ke lubang pembuangan limbah. Sementara dua temannya masih di atas untuk mengawasi. Namun, beberapa saat kemudian, B sudah tidak terlihat dan terdengar suaranya. Melihat kondisi ini, I memutuskan mencari B dengan masuk ke lubang pembuangan limbah. “Yang pertama masuk lubang untuk memperbaiki kerusakan adalah B, ketika B masuk, saya dan D masih di atasnya, dan B sudah tidak terlihat, tidak terdengar suaranya. (Saya turun mencari B, tapi saya juga pingsan waktu itu,” jelas Rudi.

D, yang masih berada di atas, mencoba mencari tahu kondisi kedua rekannya dengan masuk ke lubang pembuangan limbah. Sayangnya, D hampir pingsan saat berada di lubang untuk sementara waktu.

Kronologi Kejadian Di Saluran Air Limbah Perumahan Meikarta

Kronologi kejadian di Saluran Pengolahan Air Limbah Perumahan Meikarta

Pada sekitar pukul 15.30 WIB, dua korban dengan inisial B dan I beserta satu rekan lainnya dengan inisial D sedang memperbaiki kerusakan di saluran pengolahan air limbah perumahan Meikarta distrik 1. “Jadi ketiga korban ini adalah pekerja manajemen pemeliharaan atau insinyur dari distrik 1 Meikarta, khususnya dalam hal pengelolaan air limbah atau STP (sewage treatment plant),” kata Kepala Polisi Cikarang Selatan Kompol Rudi Wiransyah.

Menurut Rudi, korban B pertama kali masuk ke dalam lubang pembuangan limbah. Sementara dua temannya masih di atas untuk mengawasinya. Namun, beberapa saat kemudian, B tidak terlihat dan suaranya tidak terdengar. Melihat kondisi ini, I memutuskan mencari B dengan masuk ke dalam lubang pembuangan limbah. “Yang pertama masuk ke dalam lubang untuk memperbaiki kerusakan adalah B, ketika B masuk, saya dan D masih di atasnya, dan B tidak terlihat, tidak terdengar. (Saya turun untuk mencari B, tetapi saya juga tidak sadarkan diri pada saat itu,” jelas Rudi.

D, yang masih di atas, mencoba mengetahui kondisi kedua rekannya dengan masuk ke dalam lubang pembuangan limbah. Sayangnya, D hampir pingsan ketika berada di dalam lubang untuk sementara waktu.

Identitas Korban Yang Meninggal Dunia Di Saluran Air Limbah

Identitas Korban yang Meninggal di Saluran Pembuangan Air Limbah

Dua pekerja dengan inisial B dan I meninggal di saluran pengolahan air limbah di area parkir Distrik 1 Meikarta, Lippo Cikarang, Kecamatan Cikarang Selatan, Kabupaten Bekasi, Selasa (9/1/2024). Kepala Polisi Cikarang Selatan, Kompol Rudi Wiransyah Setiono, menjelaskan bahwa kejadian ini dimulai ketika kedua korban dan satu rekan lain dengan inisial D hendak memperbaiki kerusakan di saluran pengolahan air limbah sekitar pukul 15.30 WIB.

“Jadi ketiga korban ini adalah pekerja pengelolaan pemeliharaan atau insinyur dari distrik 1 Meikarta, khususnya dalam hal pengelolaan air limbah atau STP (sewage treatment plant),” katanya kepada wartawan, Rabu (10/1/2024).

Rudi mengatakan bahwa korban B adalah orang pertama yang turun ke lubang pembuangan limbah. Sementara dua temannya masih di atas untuk mengawasinya. Namun, beberapa saat kemudian, B sudah tidak terlihat dan suaranya tidak terdengar. Melihat kondisi ini, I memutuskan mencari B dengan memasuki lubang pembuangan limbah.

“Yang pertama masuk ke lubang untuk memperbaiki kerusakan adalah B, ketika B masuk, saya dan D di atasnya, dan B tidak terlihat, tidak terdengar. (Saya turun untuk mencari B, tetapi saya juga pingsan pada saat itu,” jelas Rudi.

D, yang masih di atas, mencoba mengetahui kondisi kedua rekannya dengan memasuki lubang pembuangan limbah. Sayangnya, D hampir pingsan ketika berada di lubang selama beberapa saat.

Penyebab Dua Pekerja Meikarta Meninggal Di Saluran Air Limbah

Penyebab Meninggalnya Dua Pekerja Meikarta di Saluran Pembuangan Air Limbah

Dua pekerja Meikarta dengan inisial B dan I meninggal dunia di saluran pengolahan air limbah di area parkir Distrik 1 Meikarta, Lippo Cikarang, Kecamatan Cikarang Selatan, Kabupaten Bekasi, Selasa (9/1/2024). Kepala Polisi Cikarang Selatan, Kompol Rudi Wiransyah Setiono, menjelaskan kejadian dimulai ketika kedua korban dan satu rekan lain dengan inisial D hendak memperbaiki kerusakan di saluran pengolahan air limbah sekitar pukul 15.30 WIB. “Jadi ketiga korban ini adalah pekerja manajemen perawatan atau insinyur dari distrik 1 Meikarta, khususnya dalam hal pengelolaan air limbah atau STP (pengolahan air limbah),” katanya kepada wartawan, Rabu (10/1/2024).

Rudi mengatakan, korban B adalah yang pertama turun ke lubang pembuangan air limbah. Sementara dua temannya masih di atas untuk mengawasi. Namun, beberapa saat kemudian, B tidak terlihat dan tak terdengar suaranya. Melihat kondisi ini, I memutuskan mencari B dengan masuk ke lubang pembuangan air limbah. “Yang pertama masuk ke lubang untuk memperbaiki kerusakan adalah B, ketika B masuk, saya dan D berada di atasnya, dan B tidak terlihat, tidak terdengar. (Saya turun untuk mencari B, tapi saya juga tidak sadarkan diri pada saat itu,” jelas Rudi.

D, yang masih di atas, mencoba mengetahui kondisi dua rekannya dengan masuk ke lubang pembuangan air limbah. Sayangnya, D hampir pingsan ketika berada di lubang selama beberapa saat.

Langkah Pencegahan Agar Tidak Terjadi Kematian Di Saluran Air Limbah

Untuk menghindari kejadian serupa di masa depan, beberapa langkah pencegahan perlu diambil. Pertama, pekerja harus dilengkapi dengan peralatan keselamatan kerja yang memadai seperti masker, sarung tangan dan sepatu boot karet agar terhindar dari kontak langsung dengan limbah.

Pelatihan keselamatan

Para pekerja juga perlu diberikan pelatihan keselamatan kerja secara berkala, khususnya mengenai prosedur masuk ke dalam saluran pembuangan limbah. Mereka perlu memahami bahaya yang mungkin timbul dan cara menanggulanginya. Pelatihan juga perlu difokuskan pada penggunaan peralatan keselamatan dan pertolongan pertama pada kecelakaan.

Pemeriksaan rutin

Saluran pembuangan limbah dan fasilitas pengolahan air limbah perlu diperiksa secara rutin untuk memastikan tidak ada kerusakan atau kebocoran. Perbaikan segera perlu dilakukan bila ditemukan kerusakan untuk mencegah kecelakaan.

Ventilasi dan oksigen

Ketika masuk ke dalam saluran pembuangan limbah, para pekerja perlu memastikan adanya ventilasi dan sirkulasi udara yang cukup. Peralatan seperti fan atau blower dapat digunakan. Oksigen juga perlu disediakan untuk mencegah pingsan akibat kekurangan oksigen di dalam saluran yang sempit dan berbau.

Pemantauan

Rekan kerja perlu selalu berada di permukaan saat ada pekerja yang masuk ke dalam saluran pembuangan limbah. Mereka perlu memantau dan segera memberikan pertolongan bila pekerja di dalam saluran mengalami masalah. Tindakan seperti ini dapat menyelamatkan nyawa.

Dengan menerapkan langkah-langkah pencegahan ini, diharapkan kecelakaan serupa dapat dicegah di masa mendatang. Keselamatan para pekerja yang berada di garis depan pengelolaan limbah

Conclusion

Jadi, para pembaca, hati-hatilah jika Anda bekerja di sekitar saluran pembuangan atau instalasi pengolahan air limbah. Bahkan pekerja yang berpengalaman dan terlatih sekalipun bisa mengalami kecelakaan yang mematikan seperti dua korban di Meikarta ini. Kejadian ini mengingatkan kita bahwa nyawa manusia sangat rapuh. Sementara kita menikmati berbagai kemudahan hidup modern, jangan lupa untuk selalu waspada terhadap bahaya yang mungkin ada di sekitar kita. Semoga kecelakaan yang menimpa B dan I ini bisa menjadi pelajaran berharga bagi kita semua.